Wow :o

Wow. It's my first time and i’m proud to be me :D

Aduh, terlihat norak banget  :| tapi maklum lah, namanya juga baru pertama kali. Jadi, kalo terlihat norak ya dimaafin ._.v

Dari tadi aku kok mojokin diriku sendiri sih?-_- hahaha sudahlah lanjut ke ceritanya aja.

It’s about my paper that was published in the department newsletter.

My Lucky Day

Entah mimpi apa semalam. Hari ini aku mendapat banyak kesenangan dan kebahagiaan.

Cerita ini berawal dari tadi pagi seorang teman mengajakku ke kampus bersama dengannya. Ya, kalau dilihat sebenarnya ini hal biasa, hanya saja yang mengajakku bukan teman yang biasa bersamaku. Oya, tentang tawaran itu aku menolaknya karena aku ingin pergi ke kampus bersama dengan kaka kos.

Sesampainya aku di kampus, aku di panggil seorang teman lagi. Dia memberikanku sebuah buku yang dititipkan kepala jurusan untuk kami, 10besar poin tertinggi (baca cerita tentang Hadiah dari Ketua Jurusan). setelah melihat buku itu, tanpa ragu aku mengambilnya dan menyimpannya di tas. Tak lama pak dosen datang dan aku pun mengikuti perkuliahan seperti biasa hingga satu perkuliahan usai.

Hadiah dari Ketua Jurusan

Hy guys, selama kuliah ini aku mengikuti sebuah organisasi yang bergerak di bidang informasi. Nah, namanya itu Media Mahasiswa (MM).

Aku sudah mengikutinya dari semester yang lalu. Sekarang MM mengalami kemajuan yang sangat pesat. Oya, pertama kali ikut MM aku hanya sebagai reporter tapi sejak pertengahan bulan Mei aku diangkat menjadi sekretaris. Sekarang tugasku menjadi reporter sekaligus sekretaris. Tuh, banyak juga loh tugasnya :”

Berhubung aku juga sebagai reporter maka aku meliput beberapa acara. Nah, saat ini MM mengadakan pemberian award untak mereka yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak. Dan aku salah satu dari 10 besar peraih poin tertinggi itu :D okelah, untuk kedepannya aku akan memperbanyak poinku hingga menjadi juara. Amin

Saat pengumuman yang diberitahukan lewat grup MM yangada di facebook itu, pak Nurudin yang juga ketua jurusan ikom memberikan hadiah berupa buku untuk kami. Wah, sangat menyenangkan bukan? Aku pun tak sabar menunggu buku itu :”)

Terjebak

Bukan ini yang sesungguhnya aku inginkan. Aku terjebak di zona nyamanku.

Awalnya biasa saja, seperti normalnya keseharianku. Namun, entah mengapa hari itu tiba. Seperti ada yang memaksaku berubah mengikuti sebuah permainan. Aneh, biasanya aku bisa cepat keluar. Tetapi kali ini berbeda dan aku mengikuti saja.

Tak ada rasa curiga sedikit pun dariku atau memang aku saja yang terlalu polos sehingga tidak memahami arah permainan ini? entahlah~ Lanjut atau menyudahi? Kini dua kata itu memenuhi otakku dan aku pun bingung :(

Tuhan, kenapa disaat seperti ini otakku tidak bisa berfungsi dengan baik?

Ingin rasanya memaki diri sendiri, tetapi percuma saja. toh aku sudah terlibat dalam permainan ini.

Am I enjoy? NO! It's make me difficult :’(

Ah, sampai kapan aku akan melakukan permainan ini? Tuhan terlalu sayang ya? Kok begini banget :” beri hamba kemudahan untuk menjalaninya ya Rabb o:)

Sandiwara?

Pada tau lagunya achmad albar yang judulnya panggung sandiwara kan? Pasti pada tau dong ;;) nah, dari judulnya aja kita udah tau ini lagu kira-kira ngebahas apa,  apalagi liriknya “dunia ini panggung sandiwara~ cerita yang mudah berubah”.

Liat aja sekeliling kita. pernah gak sih kalian merasa semua itu cuma permainan dari pemain utama dan pendukung-pendukungnya? Terkadang apa yang kita tau pun, bukan yang sebenarnya. Mungkin karena terlalu banyak yang disembunyikan atau memang keadaannya yang tidak sesuai.

Harus Bagaimana

Ternyata berada di persimpangan itu susah ya :” kita di tuntut untuk memilih, sedangkan kita tidak tau jalan mana yang harus dipilih. Saat ini aku berada di keadaan itu, kawan. sungguh, sangat tidak nyaman. Ingin sekali aku menjauh dari keadaan ini, meski aku tau jika aku melakukannya maka aku tidak akan pernah bersikap dewasa. Aku harus bisa berdiri tegap untuk menghadapi masalah ini. aku sangat yakin Tuhan tidak akan pernah diam dan akan membantuku menyelesaikan masalah ini. amin

Betapa Labilnya

Labil, biasanya kata itu sering dipakai anak muda buat sesama mereka yang terkadang dilanda ketidakpastian. Saat ini aku punya pendapat yang berbeda. Menurutku kata “labil” itu gak hanya untuk anak muda aja loh.